24 Maret 2012

Sejarah Peradaban Islam


بسم الله الر حمن الر حيم
BAB I
PENDAHULUAN
Masa Rasulullah di madinah dimulai semenjak hijrahnya beliau dari kota mekkah ke madinah sampai dengan wafat nya tanggal 12 rabiul awal 11 H / 8 juni 632 M. Masa ini berjalan kurang lebih 19 tahun . Pada masa inilah banyak diturun kan ayat-ayat yang berkaitan dengan hukum-hukum amaliah, baik untuk kepentingan kehidupan perorangan  maupun kemasyarakatan, pada  masa inilah diturunkan hukum-hukum dibidang ibadah, perdata, pidana, dan lain-lain yang berkenaan dengan amaliah. Adapun sumber hukum pada masa tersebut adalah AL-QUR’AN, AL-HADIST, dan IJTIHAD.
   Mengenai IJTIHAD dilakukan oleh nabi sendiri dan sahabat, terutama untuk persoalan-persoalan yang tidak berpautan dengan hukum. Semua peristiwa yang terjadi pada masa hijrahnya Nabi ke Madinah merupakan bagian penting dalam Islam, karena selama itu banyak perkembangan yang terjadi dalam agama islam, baik dari segi sosial, ekonomi, seni, kedokteran, ilmu pengetahuan, dan politik. Perkembangan tersebut kami paparkan lebih lanjut lagi dalam pembahasan makalah ini.









BAB II
PEMBAHASAN
Perkembangan Islam Pada Masa Nabi di Madinah
A.Keadaan Agama, Kedudukan, dan Kemasyarakatan Kota Madinah pada masa Rasulullah di Madinah
Masa Rasulullah di Madinah dimulai semenjak hijrah beliau dari kota mekkah ke madinah sampai dengan wafat nya tanggal 12 rabiul awal 11 H / 8 juni 632 , Masa ini berjalan kurang lebih 19 tahun. Pada masa inilah banyak diturun kan ayat-ayat yang berkaitan dengan hukum2 amaliah ,baik untuk kepentingan kehidupan perorangan  maupun kemasyarakatan ,pada  masa inilah diturunkan hukum2 bidang ibadah ,perdata,pidana,dan lain2 yang berkena’an dengan amaliah. Adapun sumber hukum pada masa tersebut di atas adalah AL-QUR’AN , AL-HADIST dan IJTIHAD.
          Penduduk kota madinah itu adalah tetangga orang yahudi dan mereka mendengar dari mulut orang2 yahudi bahwa kelak akan timbul seorang utusan ALLAH yang mengajak kepada agama tauhid. Sehingga islam mulai tersiar disetiap rumah penduduk kota madinah. Keberangkatan nabi Muhammad dari mekkah telah didengar oleh kaum anshar di madinah. Karena itu mereka setiap lepas shalat fajar mereka keluar di perbatasan kota untuk menunggu kedatangan nabi . Nabi dan Abu Bakar disambut oleh kaum anshar sebanyak 500 orang. Mereka bersama-sama mengumandangkan kalimat takbir Allahu akbar, Muhammad telah datang kepada kita, Allahu akbar Rasulullah telah datang kepada kita[1] .
          Kota madinah yang sengaja dipilih oleh ALLAH sebagai darul hijrah dan pusat berkembang agama islam ke seluruh pelosok dunia secara global dan terang. Keadaan semacam ini sangat berbeda dengan keadaan kota mekkah yang mempunyai satu macam keadaan dan kepercayaan serupa yang di anut oleh berbagai macam golongan. Di bawah ini kami sajikan gambaran kota madinah ditinjau dari berbagi macam sudut nya. Seolah-olah telah menjadi takdir Allah untuk menolong nabi-Nya dengan menjadikan kaum Aus dan hazraj sebagai penolong bagi agama Allah dan rasul-NyA.[2]
          Sewaktu nabi berhijrah keadaan kota madinah terdiri dari beberapa daerah yang didiami oleh bangsa arab dan yahudi .setiap daerah dikuasai oleh suatu suku kabilah yang berdiri sendiri. Biasa nya setiap daerah itu terbagi dua bagian, yaitu daerah pertanian, rumah-rumah tempat tinggal dan yang kedua daerah yang terdiri dari benteng atau pun kubu-kubu pertahanan. Benteng-benteng tersebut dalam bahasa ibraninya disebut ATHAM.[3] Kata-kata ATHAM ( benteng) diambil dari bahasa ibrani yang berarti menutup. Dari kata atham itu dapat kita simpul kan bahwa bangsa yahudi menyebut suatu benteng dengan sebutan atham yang berarti tertutup, karena walau pun pintu benteng itu selalu tertutup mereka dapat melihat keluar dari dalam[4]. Benteng-benteng semacam itulah yang menghiasi kota madinah waktu nabi Muhammad berhijrah. Sebenarnya benteng-benteng itu merupakan suatu desa-desa kecil yang saling berdekatan seperti yang digambarkan oleh Allah dalam Alquran. Seluruh bangsa arab pada umum nya selalu mengikuti tata cara kaum quraisy dalam segi akidah dan kepercayaannya, mereka anggap kaum quraisy itu sebagai pemuka agama dan penjaga baitullah. Misal nya saja patung MANATH LAATA UZZA sebagian penduduk kota madinah ada pula yang menyimpan patung di setiap rumah. Hasil utama kota madinah adalah buah kurma dan anggur. selain itu kebun-kebun itu juga menghasilkan biji-bjian dan sayur mayur.
B. Perkembangan Islam di Madinah
1.  Segi Sosial
Menciptakan masyarakat luas dan menjalin persaudaraan diantara mereka.
a)      Mempersaudarakan antara kaum muhajirin dengan anshar
       Nabi mempersaudarakan antara kaum muhajirin dengan  anshar,  mereka diikat dengan tali kasih sayang. Kaum anshar saling berlomba-lomba untuk mendapatkan saudara dari kaum muhajirin. Untuk mendapatkan seorang saudara, mereka terpaksa menggunakan alat undian. Kaum anshar membagi alat rumah tangga mereka, harta benda, tanah ladang dan pengairan mereka. Bahkan kaum anshar lebih mengutamakan kepentingan kaum muhajirin dari pada kepentingan diri mereka sendiri. Dalam perjanjian itu ditegas kan secara gambling penetapan tentang agama dan harta benda mereka, serta syarat-syarat lain yang saling mengikat kedua belah pihak.[5]  Bukan hanya kaum muhajirin dan kaum anshar yang di satukan, beliau juga membentuk masyarakat bersatu yang terdiri dari berbagai suku atau kelompok di madinah. Nabi tidak membuka pintu kemerdekaan suku-suku, tetapi menghapuskannya dengan mengganti pusat kekuasaan dari suku kepada masyarakat, meskipun masyarakat yang tediri dari kaum yahudi, pagan dan kaum muslimin.
b)      Timbulnya nifak dan munafikin di madinah
Setelah islam berkembang dengan pesat di madinah dan nabi pun dapat membangun masyarakat islam yang kuat, maka keadan disana mulai berubah. Rasa nifak mulai timbul dan berkembang di kalangan masyarakat yang terpengaruh 2 ideologi yang saling bersaingan. Diantara dua ideologi yang bersaingan itulah timbul satu golongan berdiri di tengah yang tidak mempunyai pendirian tetap. Adakalanya mereka berpihak kesatu pihak dan pura-pura berdiri di pihak lain mereka berlaku demikiann ituhanya terdorong oleh kepentin gan pribadi saja keadaan mereka yg tidak berpendirian tetap itu di gambarkan oleh al-quran surah Al-hajj Ayat 11.Golongan munafiqin yang sebagian kaum terdiri dari kaum Aus, Kharaz, dan kaum yahudi itu di ketuai oleh Abdullah bin ubay bin saul. Pada mulanya setelah selesai peperangan BU’ATS mereka telah bersepakat untuk mengangkat Abdullah bin ubay bin salul sebagai seorang raja di madinah . Bertepatan dengan itu islam mulai berkembang di madinah. sehingga banyak orang yang meninggalkan Abdullah dan masuk islam secara serentak, karena itu pengangkatan itu gagal total dan hal itu lah yang menyebabkan Abdullah benci terhadap islam .
2.  Segi Ekonomi
a)         Menegakkan hukum dasar ekonomi
    Tentang larangan terhadap riba, sejalan dengan Visi Muhammad akan keadilan ekonomi yang menyeluruh. Nabi mencela berbagai macam penyakit ekonomi masyarakat mekkah seperti penimbunan, pencatutan, perampasan hak anak yatim dan sebagainya. Setelah hijrah ke madinah, riba secara jelas dilarang dalam (Q.S Ali Imran:130) yang artinya “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat kemenangan.
b)        Mensejahterakan masyarakat dari hasil Ganimah(rampasan perang)
       Kemenangan dan Ghanimah yang diperoleh kaum muslimin yang pertama kali adalah Perang Khaibar. Perang Khaibar sangat berpengaruh di hati setiap kabilah Arab yang belum Islam,karena mereka tahu yahudi khaibar sangat kaya, sumber pertaniannya luas, dan persenjataannya lengkap.

3.  Segi Seni, Kedokteran, dan Ilmu Pengetahuan
a)    Dari segi seni yaitu mulai diajarkannya syair-syair oleh Ali bin Abi Thalib.
b)   Segi Kedokteran yaitu berkembangnya dua cara pengobatan yaitu pengobatan tradisional dengan cara dibekam dan pengobatan dengan rukyah yaitu pembacaan ayat-ayat Alquran.
c)    Segi Ilmu Pengetahuan yaitu berkurangnya orang muslim yang buta huruf.
       Ini merupakan pengaruh dari perang badar. Setelah nabi mendapatkan kemenangan di Badar beliau segera kembali ke Madinah. Semua orang yang memusuhi beliau yang berada di sekitar madinah menjadi takut semuanya untuk memusuhi Nabi dan kaum Muslimin. Dengan kemenangan di Badar itu membuat banyak orang Madinah yang masuk islam. Yang termasuk dalam golongan orang yang ditawan di Badar adalah Abbas bin Muthalib dan keponakannya  Ahil dan Abi Thalib dan Abul Asah bin Rabi’menantu Nabi Muhammad saw. Nabi memaafkan kepada semua kaum tawanan Badar. Mereka diminta membayar tebusan untuk diri mereka bagi yang mampu. Harga tebusanitu ditentukan menurut keadaan mereka. Seorang yang tidak mampu membayar tebusan mereka dimaafkan oleh Nabi, dan dibebaskan begitu saja. Dengan adanya ketetapan ini maka kaum Quraisy mulai mengirimkan uang tebusan mereka kepada kaum Muslimin agar para tawanan itu segera dibebaskan.
              Sebagian tawanan yang tidak mampu menebus diri mereka, oleh Nabi mereka diperintahkan untuk mengajar sepuluh orang anak kaum Muslimin membaca dan menulis. Setiap orang diminta untuk mengajar sepuluh anak. Zaid bin Tsabit termasuk salah seorang yang belajar dengan cara ini. Kebijaksanaan semacam ini sudah tentu adalah suatu usaha memajukan bidang pendidikan dan memberikan semangat pada orang untuk belajar membaca dan menulis.
4.  Segi Politik
Umat Muslim mendapat perluasan dengan kemenang perang yang diraihnya dan mengadakanperjanjian diplomatik antar Negara dan dengan raja-raja dunia.
Dibidang politik dipengaruhi dari beberapa peperangan, diantaranya :
a)      Perang Badar (15 Maret 624 M)
            Setelah menyelesaikan masalah sebelumnya, Nabi mengalihkan perhatiannya ke Mekkah. Ia memikirkan strategi untuk melumpuhkan ekonomi mekkah dan menyediakan kebutuhan hidup bagi para umatnya di Madinah.Pada tahun kedua hijriah terjadilah perang besar Badar,yaitu dua bulan sesudah peristiwa Nakhla,sebuah kafilah besar yang membawa barang perdagangan yang sangat banyakk kembali dari Gaza ke Mekkah,yang di pimpin oleh Abu Sufyan banyak orang-orang Quraisy tertarik dengan harta niaga yang dibawa oleh kafilah yang terdiri dari 30 atau 40 orang tersebut.Ini adalah kesempatan besar karena kafilah itu membawa barang niaga yang bernilai 50.000 Dinar.
            Ketika abu sufyan mendengar berita pengejaran nabi dan kaum muslimin yang di tunjukan pada kafilah dagang yang dipimpinnya, ia mengutus seorang untuk mengadukan hal itu kepada pasukan quraisy di mekkah agar mereka menggagalkan usaha pasukan islam.Pengaduan mereka itu mengundang kemarahan seluruh penduduk kota mekkah. Semua pemuka bangsa quraisy dan sebagian suku kabilah arab lain juga ikut. Jumlah pasukan quraisy waktu itu lebih dari seibu orang . kaum quraisy tetap melanjutkan perjalanan nya sampai di samping lembah besar. Sedangkan kaum muslimin berhenti di samping badar yang lain.
          Sebelum perang badar dimulai para sahabat membangun sebuah panggung untuk tempat nabi saw .panggung tersebut dibangun di atas sebuah temat yang tinggi agar beliau dapat menyaksikan jalannya peperangan dan langsung memberikan komando pada pasukan  yang sedang berjuang. Nabi berdo’a pada malam jum’at malam tujuh belas ramadhan. Keesokan harinya, dihari itu Allah menurunkan rahmat-nya dan pertolongan-nya kepada kaum muslimin. Allah menurunkan sejumlah pasukan malaikat yang ikut berperang disamping kaum muslimin. [6]
          Perang berakhir dengan kemenangan kaum muslimin dan kekalahan kaum musyrikin. Dalam peperanagn badar kaum musyrikin quraisy terbunuh sebanyak 70 orang dan tertawan 70.  ( shahih bukhari dari barra’ bin Azib). Sedangkan kaum muslimin yang terbunuh hanya 14 orang saja. 6 orang dari kaum muhajirin dan 8 orang kaum anshar .[7]
b)     Perang Uhud (23 Maret 625 M)
       Di mekah kabar tentang peristiwa badar pada mulanya diterima dengan tidak percaya, mengingat dengan begitu besar bencana yang mengagetkan tersebut abu sufyan menguasai keadaan. Orang-orang mekah berusaha menggalang seluruh kekuatan mereka untuk menebus kembali kerugian mereka. Tentara maju tahap demi tahap dan mereka memilih sebuah tempat agak diselatan uhud, sementara nabi dan pasukannya keluar bersama seribu orang pasuk tentaran nya. Ketika di tengah perjalanan antara madinah dan uhud Abdullah bin ubay memisahkan diri dengan alas an bahwa nabi tidak menyetujui pendapat nya dan menyetujui pendapat orang lain.
Nabi tetap meneruskan perjalanan nya sampai dibukit uhud –daerah ini tiga kilo meter dari kota madinah- beliau menjadikan bukit uhud sebagai pelindung dari belakang bagi diribeliau dan tentara nya.[8]
       Walaupun jumlah kaum Muslimin waktu itu hanya tujuh ratus orang saja namun Nabi tetap kuat pendiriannya untuk berperang. Kemudian beliau menjadikan Abdullah bin Jubair sebagai panglima baraisan pemanah. Barisan ini berjumlah lima puluh orang. Di hari peperangan Uhud itu Hamzah bin Abdul Muthalib berperang mati- matian. Tidak seorang pun yang berhadapan dengannya dapat mempertahankan nyawanya dari maut. Beliau banyak membunuh pemuka-pemuka bangsa Quraisy. Ditengah kesibukan Hamzah membabati leher pemuka-pemuka bangsa Quraisy, adaseorang budak yang bernama Wahsyi yang sejak pertama telah mengincar-incar Hamzah dari jauh. Wahsyi adalah budak  Jubair bin Muth’im seorang ahli pelempar tombak layang ; Jurangannya berjanji padanya  jika ia dapat  membunuh Hamzah ia akan segera  dibebaskan  kerena Hamzah  pernah membunuh paman Jubair yang bernama Thyuhaimah di badar. Diperang Uhud ini kaum muslimin mengalami kekalahan.
c)      Perang Khandaq
             Pada bulan syawal tahun kelima hijriah perang khandaq atau perang al ahzab. Perang tersebut adalah kejadian penting sekali  dalam sejarah islam karena perang tersebut merupakan titik penentuan kelanjutan agama islam. Perang khandaq merupakan perang besar. Dalam peperangan tersebut kaum muslimin mendapatkan cobaan besar yang tidak ada tara  bandingan nya .Sebab umat nya adalah hasutan kaum yahud, sebagian pemuka yahudi banu nadhir dan banu wa’il datang kepada bangsa quraisy di mekah. Mereka mengusulkan kaum quraisy untuk memerangi rasulullah SAW, sebelumnya mereka telah mencoba untuk berhadapan dengan kaum muslimin namun mereka merasa tak mampu. Utusan kaum yahudi itu membujuk kaum quraisy dengan berbagai cara. Kata kaum yahudi : ‘’ kami akan mendampingi kalian sampai kami dapat menumpas Muhammad .’’
 Ketika Rasulullah mendengar berita akan terjadinya penyerbuan terhadap kota madinah dan bergabungnya pasukan sekutu untuk memerangi kaum Muslimin, dengan tujuan menumpas mereka sampai ke akarnya,beliau menyuruh kaum Muslimin untuk mengadakan persiapan perang. Dan diputuskan pula untuk mengadakan pertahanan dalam kota Madinah. Jumlah tentara kaum Muslimin hanya terkumpul sebanyak tiga ribu orang saja. Dalam kesempatan itulah Salman Al Farisi mengisyaratkan agar membuat Khandaq atau Parit disekitar kota Madinah.Rasulullah membagi tugas penggalian parit itu pada setiap sepuluh orang sahabat ditugaskan untuk menggali empat puluh hasta. Panjangnya parit itu kira-kira lima ribu hasta, dalamnya tujuh sampai sepuluh hasta sedang lebarnya dari sembilan hasta keatas[9].
Pada waktu penggalian khandaq ini ada mukjizat Nabi yang timbul, yaitu ketika kaum Muslimin sedang mendapatkan kesukaran untuk menghancurkan bungkahan batu keras. Nabi menyuruh untuk mendatangkan sebejana air. Kemudian Nabi meludah pada air itu dn beliau  berdoa kepada Allah. Selanjutnya ketika air tersebut disiramkan pada bungkahan batu itu maka batu itu segera hancur seperti pasir[10]. Kaum Quraisy datang dengan pasukannya berjumlah sepuluh ribu. Mereka datang di muka bumi kota Madinah. Demikian pula kabilah Bani Ghatfan juga datang bersama tentaranya. Nabi pun keluar beserta pasukannya yang berjumlah tiga ribu orang. Kedua pasukan itu hanya dipisahkan oleh parit yang digali oleh kaum Muslimin. Ketika mereka melihat parit yang dibuat oleh kaum muslimin mereka berkata ‘’ Sebenar nya ini adalah taktik pertahanan yang tidak pernah dikenal oleh bangsa arab.’’  Kemudian mereka mencari jarak parit yang paling sempit . setelah itu mereka berusaha menerobos parit itu dengan kuda mereka dan mereka pun berhasil masuk ke madinah. Salah seorang dari mereka yang berhasil menerobos parit itu adalah pahlawan mereka yang terkenal Amru bin abdu wudin. Ketika ia sampai ke dekat barisan islam ia berteriak minta berperang tanding .Ketika rasulullah dan para sahabat nya sedang dicekam oleh rasa takut seperti yang diterangkan oleh Allah tiba-tiba datanglah seorang yang bernama Nuaim bin mas’ud berkata kepada rasulullah. ”Ya Rasulullah, sesungguhnya aku telah masuk islam. Dan kaumku tidak tahu akan keislamanku. Karena itu perintahkan padaku sesukamu.” Kemudian Nuaim bin Mas’ud mulai menjalankan muslihatnya. Beliau datang ketempat kaum yahudi banu Quraiza untuk membuat keraguan di hati kaum yahudi tenyang keikhlasan kaum Quraisy dan banu Ghatfan untuk berperang disamping mereka. Dan diterangkan pula tentang bahayanya yang akan menimpa mereka jika mereka berperang disamping kaum Quraisy dan Banu Ghatfan untuk memerangi kaum muhajirin dan kaum anshar yang menjadi tetangga kaum yahudi. Karena itu beliau menganjurkan mereka agar tidak jadi berperang di samping kaum Quraisy dan Banu Ghatfan sebelum mereka memberikan beberapa orang yang terkemuka dari kaumnya untuk dijadikan sebagai tanggungan di tangan mereka. Ketika Abu Sufyan dan pemuka-pemuka suku Ghatfan menuntut untuk segera memulai penyerangan secara terbuka terhadap kaum muslimin kaum yahudi mulai timbul keengganannya. Bahkan kaum yahudi menuntut dari mereka untuk diserahkan beberapa orang sebagai tanggungan buat mereka. Dengan ini kaum Quraisy dan suku Ghatfan merasa yakin apa yang dikatakan oleh Nuaim bin Mas’ud. Karena itu mereka tidak bersedia untuk memenuhi permintaan kaum yahudi. Kejadian tersebut diabadikan oleh Allah dalam Al-Qur’an surah Al-Ahzab : 9. Peperanagn itu berakhir dengan kepergian bangsa Quraisy untuk selamanya dan mereka tidak pernah datang lagi untuk memerangi kaum muslimin sesudah itu. Dalam perang Khandak ini kaum muslimin yang terbunuh diperkirakan sebanyak 7 orang sedangkan barisn musuh ada 4 orang.[11]

d)     Perang Banu Quraizah
            Ketika Nabi baru hijrah ke Madinah, beliau menulis surat perjanjian kepada kaum Muhajirin dan Anshar serta mengikat janji bershabat dengan kaum Yahudi. Beliau tetap menjamin agama dan harta mereka selama mereka masih terikat dalam perjanjian itu. Walaupun mereka telah diikat dalam suatu perjanjian bersahabat namun berkat berhasilnya Huyay bin Aktab (seorang pemuka Banu Nadhir untuk membujuk kaum Yahudi Banu Quraisy. Pengkhianatan kaum yahudi itu benar-benar membuat hati kaum muslimkn bertambah kacau. Sehingga Saad bin Muaz(seorang yang paling berjasa terhadap bangsa yahudi) setiap kali mereka tertimpa kesusahan di waktu beliau terkena panah yang memutuskan urat nadi sendiri. Nabi mengadakan penngepungan terhadap Yahudi Banu Quraizah selama dua puluh lima malam sampai mereka benar-benar merasa terjepit dalam pengepungan. Dan Allah pun memberikan rasa takut di hati mereka.[12] Abu Lubabah menyesal dan bertobat, dalam hal ini Saad bin Mu’az diberi kepercayaan untuk memberikan keputusan yaitu dengan peraturan yang ada pada syari’at Bani Israil. Akhirnya dengan putusan Saad bin Mu’az terhadap yahudi Bani Quraizah itu kota madinah bersih dari segala sarang maker dan permusuhan kaum yahudi. Dengan ini kaum muslim merasa aman dari segala serangan baik dari belakang maupun kerusuhan dari dalam negeri.
e)      Perang Banu Musthaliq
            Sewaktu Nabi pulang dari perang Banu Lihyan dan perang Dzi Qirdin yang tidak terjadi itu, beliau mendapat kabar pada bulan sya’ban tahun keenam hijriah bahwa Banu Musthaliq telah bersiap-siap untuk memerangi kaum muslimin. Nabi keluar bersama tentaranya menuju ke tempat Banu Musthaliq dan berjumpa dengan mereka di suatu tempat yang bernama Al Muraisi’. Di tempat inilah terjadinya peperangan abtara kaum muslimin dengan Banu Musthaliq, dengan kekalahan Banu Musthaliq.
f)       Perang Khaibar
            Dengan tujuan melumpuhkan pusat kegiatan konspirasi yang menentangnya.Dalam peperangan itu kaum muslimin berhasil menaklukkan satu per satu benteng-benteng yahudi.Mereka di kepung oleh kaum muslumin selama beberapa hari. Akhirnya mereka mohon damai kepada Nabi. Perang Khaibar sangat berpengaruh di hati setiap kabilah Arab yang belum Islam,karena mereka tahu yahudi khaibar sangat kaya,sumber pertaniannya luas,persenjataannya lengkap. Ketika kaum yahudi Taima’ mendengar kekelahan kaum yahudi khaibar, Fadak dan Wadil Qura maka mereka segera mengajukan usul damai kepada Nabi saw dan beliau menerima usul damai itu tanpa mengganggu harta benda mereka sedikitpun,kemudian Nabi segera pulang ke Madinah.
g)      Perang Mut’ah
            Dengan di pimpin oleh Zaid bin Harits (bekas budak nabi dalam perang itu), Namun dia gugur dalam peperangan itu, begitu juga Ja’far yang juga mati syahid, kemudian di ambil alih oleh Abdullah bin Rawahah dan dia juga gugur dalam peperangan itu. Setelah gugurnya tiga orang pahlawan tersebut kaum muslimin sepakat menyerahkan pimpinan kepada Khalid bin Walid. Ia mengatur strategi dengan baik dan berhasil menaklukkan peperangan.
5.  Segi Agama Islam
a)   Membangun masjid nabawi dan tempat tinggal nabi
Nabi Muhammad mendapatkan penginapan di rumah tetangga nya,membayar harga tanah itu kepada anak yatim yang mempunyainya, yang bias di pergunakan untuk menjemur kurma, dan ia mulai mendirikan rumah. Nabi singgah di quba’ selama empat hari. Disana beliau sempat mendirikan masjid, yang terkenal dengan masjid quba’ . beliau keluar dari quba’ bertepatan pada hari jum’at . Karen itu beliau bershalat jum’at bersama kaum muslimin di masjid keluarga banu salim bin Auf . Shalat  Jum’at tersebut adalah shalat jum’at yang pertama kali di lakukan di madinah[13], adapun perkembangan Agama Islam itu sendiri selam selama nabi di madinah adalah ibadah berjama’ah bagi kaum muslimin. Sebagaimana waktu berjalan terus , segi ini menjadi lebih penting hingga setelah wafatnya Muhammad dan istri-istri  nya, bangunan dan pekarangan itu dipakai hanya sebagai masjid .setelah mengalami banyak perbaikan, tempat itu sekarang merupakan masjid nabawi  di madinah.
b)    Penetapan Tanggal Kalender
Tidak ada cara pasti dalam menghitung hari. Biasanya hanya mengambil peristiwa-peristiwa penting sebagai dasar menghitung hari.Dan dasar ini berbeda antara satu suku dengan suku lain. Namun,suku Quraisy mulai menghitung hari mereka dari tahun gajah,ketika Abraha menyerang mekkah.Mereka harus mempunyai perhitungan kalender yang sma karena kalau tidak bisa menimbulkan kesulitan dalam transaksi perdagangan. Karena kebutuhan kalender yang sama mulai menghitung hari dari tanggal 16 Juli 622 M.Karena ini adalah hari mulainya hijrah ke madinah. Penganggalan ini berdasarkan perhitungan rotasi bulan.
c)   Perbudakan dan Keseinbangan Status Perempuan
Perempuan kebanyakan statusnya dianggap lebih rendah derajatnya dibandingkan dengan laki-laki,dan laki-laki mempunyai kekuasaan yang besar.
d)  Penetapan aturan hukum,hukum poligami dan warisan
Penetapan didasarkan pada adat istiadat,social dan praktik-praktik suku. Di dalam Al-Qur’an tidak ada hukuman penjara kecuali bagi tawanan perang, mungkin pada masa awal berdirinya negara islam, konsep atau institusi penjara belum ada.
e)   Tuntunan azan
Nabi tidak senang untuk meniru cara kaum nasrani maupun Yahudi untuk memanggil jamaahnya dengan memakai terompt, lonceng(genta) dan api sebagai tanda berkumpul .Allah memberi tuntunan pada kaum muslimin cara terbaik untuk mengumpulkan mereka waktu shalat dengan cara adzan.salah seorang sahabat nabi bermimpi di ajarkan adzan oleh seorang dalam tidurnya.setelah mimpi itu diceritakn pada nabi beliau menetapkan adzan untuk memanggil shal.sebagai muaadzinnya,nabi memilih shahabat bilal bin Rabah karena dia memiliki suara yang  sangat  merdu,baik dan dia di juluki muadzzin Rasullah.Dan beliau adalah penghulu buat sekalian muadzzin sampai hari kiamat.
f)    Perpindahan arah kiblat
Nabi dan kaum muslimin di madinah selalu shalat menghadap kearah kiblat baitul maqdis selama enam belas bulan. Karena setiap orang arab khusus nya kaum muslimin sejak kecil nya sudah cinta pada ka’bah baitullah. Mereka berkeyakinan tidak sebuah rumah pun yangmenyamai ka’bah, yang dibangun oleh Ibrahim dan putra nya ismail’alaihis salam. Karena itu Nabi dan kaum muslimin pun pada umumnya menginginkan agar arah kiblat di pindah kearah masjidil haram di mekkah. Sebenar nya kiblat kearah baitul maqdis merupakan ujian bagi kaum muslimin. Namun mereka tidak dapat berbuat banyak selain berkata ; “sami’naa wa atha’naa, aamana bihi kullum min ‘indi rabbinaa.” Islam ketaatan mereka oleh Allah, barulah Allah memerintah kan rasulullah dan kaum muslimin untuk pindah arah kiblat nya ke baitullah ( ka’bah ).
g)   Mendapat izin perang
Setelah kaum muslimin bertambah kuat dan mampu untuk mempertahan kan diri , barulah Allah ta’ala mengizinkan berperang untuk menjaga potensi mereka . seperti yang diterangkan dalam ayat, yang Artinya ; ‘’telah di izin kan berperang bagi orang-orang yang di perangi, karena sesungguh nya mereka telah dianiaya . dan sesungguh nya Allah maha kuasau ntuk menolong mereka.‘’ ( al-hajj ayat 39 ).
h)  Diwajibkan puasa ramadhan
Pada tahun kedua hijriah Allah mewajibkan puasa bulan Ramadhan, perintah ini diberikan oleh Allah setelah akidah islamiah telah kuat di hati kaum muslimin dan mereka telah terbiasa melaksanakan perintah shalat maupun perintah lain nya dengan segala senang hati . seolah-olah mereka telah bersiap untuk menerima kewajiban ini . Perintah Allah itu tercantum dalam firman-Nya QS. Al Baqarah ayat 183.

C. Perjanjian Hudaibiyah (Perjanjian Damai)
Kaum muslimin meresahkan tentang isi perjanjian hudaibiyah karena mereka menganggap isi perjanjian tersebut merugikan kaum muslim,  diantara isi perjanjian tersebut :
1.    Kaum Quraisy tidak mencegah kaum muslim untuk bertawaf di ka’bah
2.    Jika ada seseorang dari kami(yahudi) datang kepada engkau(Nabi) untuk masuk islam maka hendaknya engkau kembalikan kepada kami(yahudi),Namun barangsiapa yang keluar dari Islam tidak wajib dikembalikan kepada Nabi.
3.    Barangsiapa yang ingin bersahabat dengan Muhammad maka ia boleh dan barangsiapa yang ingin bersahabat dengan kaum Quraisy maka ia pun bebas
4.    Kedua belah pihak bersepakat untuk tidak berperang selama 10 tahun
       Kejadian-kejadian yang menunjukkan bahwa perjanjian tersebut yang tampaknya Rasulullah rela mengalah dan mengabulkan beberapa syarat yang ditentukan kaum Quraisy,dan kaum Quraisy menganggap mereka memperoleh kemenangan yang besar, serta kesabaran kaum muslimin dan kekuatan iman dan ketaatan mereka padaRasulullah adalah merupakan pembukaan baru bagi kemenangan islam dan tersebarnya islam di Jazirah Arabia denagn cepat.
       Hal itu merupakan jalan untuk penaklukan kota mekkah dan untuk berdakwah kepada raja-raja dunia. Setelah perjanjian damai disepakati dan keadaan pun menjadi tenang maka dakwah Islamiah mengalami kemajuan pesat.Rasulullah saw.mengirim beberapa surat kepada para raja dunia dan pembesar-pembesar bangsa arab. Dalam suratnya beliau mengajak mereka ke dalam Islam dan kepada petunjuk Allah dengan cara yang baik.[14]  Dalam memilih setiap utusan yang akan di utus itu orang yang pantas dan yang mengenal bahasa serta keadaan negeri yang akan dikunjunginya.
       Para raja yang menerima surat nabi di antaranya ialah : Kaisar Romawi HERACLIUS (610 M-641 M), Kaisar Persia EBREWEZ (KHOSRU II),Kaisar MUQAUQIS Penguasa Mesir dan Najasyi Kaisar Habasyah (Ethiopia). Perjanjian damai Al Hudaibiyah banyak membuka hati orang untuk masuk islam. Di antaranya yang masuk islam adalah Khalid bin Walid, dia seorang pemimpin pasukan Quraisy yang terkemuka dan seorang pahlawan perang di segala medan. Nabi memberinya julukan SAIFULLAHI(Pedang Allah). Di setiap peperangan Khalid selalu mendapatkan kemenangan. Dan di tangan beliau Syiria dapat di taklukkan. Dari kepala-kepala suku kabilah arab yang menerima surat Nabi adalah Munzir Ibnu Sawa penguasa Bahrain, Jaifar Ibnul Jalanda dan Abnun bin Jalanda keduanya dari suku Azdi dan keduanya penguasa Omman, Hauzah penguasa Yamamah dan Farizt bin Syammar Al Ghasani . Yanag mau menerima Islam di antara mereka adalah Munzir Ibnu Sawa, Jaifar dan Abnun bin Jalanda. Sedangkan Hauzah bin Ali penguasa Yamamah ketika diajak menerima Islam oleh Nabi ia minta sesuatu dari Nabi. Namun permintaan itu ditolak oleh nabi. Hauzah mati tidak lama setelah itu.





BAB III
SIMPULAN
PERKEMBANGAN ISLAM PADA MASA NABI DI MADINAH
Pada saat Nabi Hijrah ke madinah agama islam mengalami banyak perkembangan, di antaranya:
a)      Segi Sosial yaitu terciptanya masyarakat islam yang luas dan mengadakan persaudaraan. Mempersaudarakan kaum muhajirin dan kaum Anshar dengan kaum yahudi madinah.
b)      Segi Ekonomi menegakkan hukum dasar ekonomi dengan adanya larangan terhadap riba dan mensejahterakan masayarakat dari hasil Ghanimah.
c)      Segi Seni, mulai diajarkannya syair-syair oleh Ali bin Abi Thalib.
d)     Segi Kedokteran berkembangnya dua cara pengobatan yaitu cara tradisional (bekam) dan dengan cara rukyah.
e)      Segi Ilmu Pengetahuan, yaitu berkurangnya orang muslim yang buta huruf.
f)       Segi Politik, Umat Muslim dapat perluasan kekuasaan dengan kemenangan perang yang diraihnya. Mengadakan perjanjian Diplomatik antarnegara dan menjalin hubungan dengan raja-raja dunia.
g)      Segi Agama Islam, yaitu Pembangunan mesjid Quba dan tempat tinggal Nabi, perpindahan arah kiblat ke arah ka’bah di mekkah, penetapan aturan hukum, hukum poligami dan warisan, diwajibkan puasa ramadhan, dan penetapan tanggal kalender, dan meluasnya ajaran islam terutama dikalangan raja-raja besar di Arab.
         Perang yang terjadi antara umat muslim dengan kaum yahudi kebanyakan menguntungkan umat muslim karena mereka semakin banyak menguasai kafilah-kafilah yahudi, dan mereka dapat memenuhi kebutuhan perekonomian umat muslim saat itu serta dengan cara itu  pula mereka dapat menghancurkan kekuatan mekkah. Dengan tujuan melumpuhkan pusat kagiatan konspirasi yang menentang umat muslim. Bermula di mekkah islam meraih sukses di madinah.
Daftar Pustaka
An-Nadwi,Ali,2006.RiwayatHidup Rasulullah.Surabaya:PT Bina Ilmu
Ali,Asghar Engineer.1999.Asal Usul dan Perkembangan Islam Yogyakarta:Pustaka Pelajar
Watt, Montagomery.1984.Muhammad Nabi dan Negarawan.Jakarta:CV Kuning Mas
H. Beck,Dr dkk.1989.Pandangan BaratTerhadap Islam Lama. Jakarta:Inis
Rogerson, Barnaby.2003.Biografi Muhammad. Yogyakarta:Diglosa
Asmuni, Yusran, Drs.1996. Dirasah Islamiyah II. Jakarta:Raja Grafindo Persada

Banjarmasin, 23 Desember 2011

Penulis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar