16 Oktober 2012

Pasar Monopoli


PASAR MONOPOLI
Pengertian
          Pengertian monopoli berdasarkan UU anti monopoli adalah penguasaan atas produksi dan atau pemasaran barang dan atau atas penggunaan jasa tertentu oleh satu pelaku usaha atau satu kelompok pelaku usaha. Istilah monopoli berasal dari bahasa Yunani yakni monos polein yang berarti “menjual sendiri”. Oleh sebab itu para ahli berpendapat bahwa monopoli terjadi bila output seluruh industri diproduksi dan dijual oleh satu perusahaan saja. Sebagai penjual maka ia memiliki kekuatan untuk mengataur harga (price maker). Contoh perusahaan-perusahaan Monopoli di Indonesia adalah PLN, PAM, TELKOM, PT. KAI, dll.
          Monopoli secara harfiah berarti di pasar hanya ada satu penjual. Frank Fisher menjelaskan kekuatan monopoli sebagai “the ability to act in unconstrained way” (kemampuan bertindak [dalam menentukan harga] dengan cara sendirinya), sedangkan Besanko menjelaskan monopoli sebagai penjual yang menghadapi “little or no competition” (kecil atau yidak ada persaingan).
Karakteristik bentuk pasar monopoli sebagai berikut :
1.      Hanya ada satu penjual. Dengan hanya ada satu penjual, maka keputusan harga sangat ditentukan oleh monopolis. Penjual merupakan penentu harga(price maker/price setter) dan pengontrol harga pasar.
2.      Tidak ada close subtitute, artinya tidak ada penjual lain yang dapat mengganti secara output yang dijual monopolis.
3.      Adanya hambatan untuk masuk ke pasar (barrier to entry). Hambatan tersebut bisa bersifat legal yakni melalui Undang-Undang, melaluii penguasaan teknik produksi / teknologi yang sangat canggih.
4.      Iklan / promosi kurang diperlukan. Karena monopolis adalah satu-satunya penjual dalam pasar, maka iklan tidak begitu dibutuhkan. Iklan yang dimunculkan oleh monopolis biasanya hanya untuk mengingatkan konsumen akan produknya. Di samping itu untuk menjaga hubungan baik dengan masyarakat.[1]


Sebab-sebab timbulnya monopolis
          Ada beberapa faktor yang menyebabkan timbulnya pasar monopoli dimana faktor-faktor ini juga merupakan hambatan bagi produsen lain masuk ke dalam pasar.
1.      Penguasaan bahan mentah yang potensial dan strategis. Perusahaan memiliki sumber daya penting yang tidak diketahui oleh pihak lain.
2.      Produsen memilki teknik produksi yang berbeda dengan yang lain (exclusive knowledge).
3.      Produsen memiliki hak penjualan tunggal (exclusive francise).
4.      Produsen memmilki ijin khusus dari pemerintah untuk mengelola suatu usaha tertentu. Atau adanya penetapan tarif dari pemerintah, agar barang-barang impor sejenios tidak dapat masuk.
5.      Pasar yang sangat terbatas, sehingga ukuran pasar tersebut terlalu kecil apabila dikelola oleh lebih dari satu perusahaan yang mengoperasikan skala perusahaan optimum.
6.      Penguasaan masalah distribusi, mahalnya biaya pengangkutan dalam suatu industri dapat memisahkan suatu pasar dengan lainnya.
7.      Investasi awal yang sangat besar
8.      Produsen menetapkan kebijaksanaan limitasi harga (limit pricing policy). Kebijaksanaan ini dilakukan dengan penetapan harga serendah mungkin, agar perusahaan lain tidak tertarik untuk memasuki pasar. Policy ini biasanya didukung dengan kebijaksanaan promosi seperti iklan secara besar-besaran serta dengan diferensiasi produk.
Penghasilan rata-rata dengan penghasilan marginal
            Perusahaan monopolis berbeda dengan perusahaan persaingan sempurna sehingga kurva permintaan monopolis mempunyai kemiringan negatif. Oleh sebab itu bila monopolis menginginkan pendapatannya bertambah, maka ia harus menurunkan harga jualnya. Sehingga bila monopolis menaikkan harga, maka jumlah output yang terjual berkurang. Dengan mengetahui bentuk kurva permintaan pada pasar monopoli, dapat ditentukan  besarnya pendapatan rata-rata maupun pendapatan marginalnya.
          Pendapatan rata-rata dapat diperoleh dengan cara mmembagi seluruh pendapatan yang diperoleh  dengan jumlah output yang terjual. Seandainya harga yang ditentukan monopolis tetap, maka besarnya pendapatan rata-rata adalah harga itu sendiri. Sedangkan yang dimaksud pendapatan marginal adalah tambahan pendapatan sebagai akibat adanya tambahan unit output yang terjual.[2]
Hubungan antara penghasilan rata-rata dengan penghasilan marginal dapat digambarkan melalui contoh berikut.
Tabel 1
Keterangan tabel :
Mula-mula monopolis menetapkan harga sebesar Rp. 30.000, output yang terjual pada tingkat harga ini 4 unit. Agar dapat menambah jumlah penjualan menjadi 5 unit, monopolis harus menurunkan harga sebesar Rp. 250, demikian pula seterusnya. Oleh sebab itu marginal revenue (MR) menjadi lebih kecil dari tingkat harga, karen auntuk menjual untuk satu unit tambahan monopolis harus menurunkan harga barang tersebut. Penghasilan marginal terletak diantara dua baris sebagai bukti bahwa pendapatan marginal (marginal revenue) menunjukkan pengaruh perubahan output terhadap penghasilan antara dua jumlah seperti yang tercantum pada tabel.

Kurva permintaan pada monopolis
            P                                             
                                                  
          P0                                                         
                                                                                                            
          P1                                                                                  .                                         

                                                                                                 Kurva 1                                               0                      Q0             Q1                                        Q
Keteranngan gambar :
  Pada kurva permintaan yang memiliki kemiringan negatif, menyebabkan penghasilan marginal lebih kecil dari tingkat harga. Bila monopolis ingin menaikkan penjualan dari Qke Q1, maka ia harus menurunkan harga dari tingkat P0 ke P1. Area P1, P0, A, C menunjukkan penurunan penerimaan, sedangkan area Q0 CBQ1 menunjukkan tambahan penerimaan.
Hubungan antara penghasilan marginal dengan elastisitas
            Dengan mengacu pada bentuk kukrva permintaan yang berbentuk garis lurus dan mempunyai kemiringan yang negatif, maka dapat ditentukan secara grafis besarnya pendapatan total dan pendapatan marginal bagi monopolis.
Berbagai kesimpulan mengenai hubungan antara elastisitas harga dengan tingkat pendapatan pada perusahaan monopoli :
a.       Pada kurva permintaan yang berada di atas titik T (titik tengah) memilki elastisitas lebih besar dari 1. Bentuk kurva TR memiliki kemiringan yang positif dan menggambarkan penambahan pendapatan pada saat terjadi penurunan harga.
b.      Pada titik T besarnya elastisitas adalah 1 (unitary elastis0, dimana kurva Tr berada pada titik puncak (titik N).
c.       Pada kurva permintaan yang berada di bawah titik T, memi8liki elastisitas kurang dari 1. Bentuk dari kurva TR memilliki kemiringan yang negatif dan menggambarkan penurunan pendapatan dengan semakin menurunnya harga.     
   P                E>1

                                                      
                                                            E<1
     0                                         AR                      Q  
                                                                       
                P                                 MR

          N

                                                        TR

                 0                                                                     Q                    Kurva 2        
Keterangan gambar :
          Dengan meningkatnya pendapatan total monopolis, maka besarnya marginal revenue (MR) lebih kecil dari tingkat harga. Pada kondisi ini MR lebih besar dari nol, dan memiliki besaran elastisitas lebih besar dari satu (elastisitas). Kurva permintaan monopolis sama dengan kurva AR (average revenue). Sedangkan MR terletak dibawah kurva AR karena bentuk kurva permintaan yang memiliki kemiringan semakin menurun. Penjualan total (TR) ditunjukkan dengan gambar berbentuk U terbalik. Bentuk TR akan selalu demikian bila kurva permintaannya adalah berbentuk garis lurus, dimana untuk dapat menjual output lebih banyak monopolis harus menurunkan harga.
Melalui Kurva 2 juga dapat diketahui mengenai bentuk kurva MR dan hubungannya dengan tingkat pendapatan total serta kurva permintaan yang berbentuk garis lurus. Karakteristik marginal revenue (MR) pada kondisi seperti ini adalah sebagai berikut :
Ø  Kurva MR akan selalu berada di bawah kurva permintaan atau AR (ingat kurva DD = kurva AR). Artinya nilai MR lebih rendah dari harga pada berbagai tingkat output.
Ø  Kurva MR mmemotong sumbu datar dan tepat berada di titik A, dimana besaran elastisitas adalah satu dan tingkat pendapatan total berada di titik puncak.
          Laba yang maksimal dicapai monopolis pada saat MR = MC, dimana MR > 0. Oleh sebab itu untuk mencapai tujuannya maka monopolis akan selalu berproduksi ketika MR adalah positif, dan permintaan adalah elastisitas. Bila suatu waktu monopoli berproduksi pada saat permintaan adalalh inelastisitas, maka untuk meningkatkan penghasilan serta mengurangi biaya total, ia harus menurunkan outputnya.
Pemaksimuman keuntungan
·         Biaya tetap total adalah Rp. 4000. Berdasarkan permisalan ini maka apabila perusahaan tidak beroperasi yang berarti jumlah produksi adalah 0, biaya total adalah Rp. 4000.
·         Sehingga produksi 4 unit hukum hasil lebih yang semakin berkurang belum berlaku. Berarti biaya merjinal semakin rendah, apabila produksi ditambah. Keadaan ini digambarkan oleh kenaikan biaya total yang semakin sedikit.
·         Sesudah produksi mencapai 4 unit, hukum  hasil lebih yang semakin berkurang berlaku. Sebagai akibatnya biaya marjinal meningkat dan ini dapat dilihat dari pertambahan biaya total yang semakin meningkat pada setiap penambahan satu unit produksi. Untuk memudahkan dengan perhitungan tabel berikut:
Dalam ribuan rupiah
Tabel 2
                  Data di kolom 5 dapat dihitung dengan Keuntungan = hasil penjualn total dikurangi biaya total. Data dalam kolom 5 jumlah keuntungan adalah Rp. 8000. Walaupun demikian, dalam analisis yang bersifat umum akan selalu dikatakan bahwa perusahaan monopoli tersebut akan memproduksikan 4 unit untuk memaksimumkan keuntungan.

Menentukan keuntungan dengan pendekatan MC = MR

          Titik optimal penjual terjadi ketika MC = MR. Karena bentuk kurva permintaan D pada pasar monopoli bentuknya curam.
Permintaan  D             :           P          =  a – bQ         slope = –b
Total Revenue             :           TR       = P x Q
                                                            = aQ – bQ2
Average Revenue        :           AR      = TR/Q
                                                            = aQ – bQ2
                                                            = a – bQ          → slove = b
Marginal Revenue      :           MR      = d(PQ)/dQ
                                                            = a – 2bQ        → slove = –2b            
Jadi kurva D berhimpit dengan kurva AR, sedangkan kkurva MR = Ω AR
Untuk lebih jelasnya, misalkan kurva permintaan D : P = 6 – Q. Harga, kuantitas, total revenue, marginal revenue, dan average revenue adalah sebagai berikut.
                        P                                 
                        7
                        6
                        5                                                                       
                        4
                        3                                              Average Revenue (Demand)
                        2
                        1  Marginal Revenue
                        0          1          2          3          4          5          6          7       Q
Kurva 3
          Hal ini menunjukkan kurva permintaan D yang tidak elastis, karena sangat sedikit penjual yang menjual barang yang mirip (close subtitute), atau bahkan tidak ada penjual barang yang mirip. Posisi ini yang memberikan kekuatan bagi penjualdi pasar monopoli untuk menentukan harga (price maker). Jadi, slope negatif disebabkan barang yang terdiferensiasi, sedangkan bentuknya yang curam disebabkan tidak adanya atau sangat sedikit barang yang mirip di pasar.[3]
( dalam ribuan rupiah)
Tabel 3
          Data hasil penjualan marjinal yang ditunjukkan kolom 2 diambil dari data yang sama dalam Tabel 2 dalam data 3 dihitung dengan MC = TC2-TC1. Data mengenai biaya total (TC) diambil dari tabel 3 kolom 4. Berdasarkan data kolom 2, 3, dan 4 dapat ditunjukkan tambahan keuntungan pada setiap tingkat produksi.apabila perusahaan tidak memproduksi barang biaya yang ditanggung perusahaan adalah Rp. 4000 dan ini meliputi biaya tetap yang mempengaruhi keuntungan. Oleh karena itu dalam kolom 3 data tersebut dihitung sebagai “biaya marjinal”.

Penentuan keseimbangan pada monopolis
          Untuk menentukan keseimbangan monopolis menggunakan asumsi bahwa struktur biaya yang dimiliki monopolis sama dengan struktur biaya yang dimiliki oleh produsen pada pasar persaingan sempurna. Dengan demikian bentuk kurva-kurva AFC, AC, MC monopolis berbentuk seperti huruf U, seperti pada pasar persaingan sempurna.
          Monopolis akan memperoleh keuntungan maksimum dalam jangka pendek apabila memenuhi syarat MC = MR
              P                                                                     P
                                                     MC                                                           MC        ATC3  
                                                                                                                            ATC2          
           P0                              ATC1                           P0



                                                     D                                                                D                    
                                    MR                                                          MR
               0          Q0                                                Q                   0              Q0                                             Q
a)                                                                  b)
Keterangan gambar :                                       Kurva  4
          Syarat untuk mencapai laba maksimal adalah bila output berada pada saat MR = MC. Pada tingkat Q0 tingkat harga terletak di atas MC, laba maksimal juga bersyarat bahwa P harus lebih besar dariAVC. Kondisi mendapatkan laba atau rugi ditentukan oleh posisi kurva ATC. Gambar (a) menunjukkan bahwa monopolis memperoleh laba, biaya total rata-rata (ATC) ditunjukkan oleh ATC1, berada di bawah tingkat harga. Karena P > ATC maka TR > TC. Gambar (b) menunjukkan bahwa monopolis berada dalam kondisi titik pulang pokok (laba nol), dimana ATC2 terletak sama persis dengan tingkat harga. Karena P = ATC, maka TR = TC. Apabila kemudian terjadi kenaikan biaya total rata-rata maka ATC2 akan bergeser ke ATC3, pada kondisi ini monopolis menanggung rugi, karena P < ATC maka TR < TC.
Monopoli dan kurva penawaran
Kurva penawaran pada monopolis tidak menggunakan konsep seperti pada pasar persaingan sempurna, meskipun tujuan mendapatkan laba maksimal sama-sama dicapai pada saat MR=MC, tetapi yang membedakan adalah tingkat harga yang ditetapkan. Pada persaingan sempurna tingkat harga merupakan marginal revenue (MR), sedangkan dalam monopolis tidak demikian. Dalam monopolis MR akan berbeda pada setiap harga yang ditetapkan. Karena output yang sama dapat dihasilkan dengan tingkat harga yang berbeda-beda, maka dapat dikatakan bahwa harga dan output pada monopolis tidak ada hubungannya dengan kurva penawaran.
Diskriminasi harga
          Kebijaksanaan diskriminasi harga adalah suatu cara yang dilakukan oleh seorang monopolis dalam menjual barang yang sama denngan tingkat harga yang berbeda-beda, pada saat yang sama kepada pembeli yang berbeda, dimana harga dibedakan bukan karena perbedaaan dalam biaya produksi. Kalaupun bbiayanya berbeda namun tidak sebesar yang ditetapkan oleh perusahaan.
Syarat yang harus dipenuhi monopolis dalam menetapkan kebijakan harga
1.      Pasar benar-benar terpisah. Dalam kondisi ini konsumen yang membeli barang dengan harga yang lebih murah tidah akan dapat menjual kembali dengan harga yang lebih tinggi kepada konsumen lain. Terpisahnya pasaar ini dapat disebabkan karena faktor biaya transportasi, dimana biaya transpor untuk menjual ke konsumen lain lebih besar dari perbedaan harga barang.
2.      Monopolis harus dapat membagi pasar ke dalam dua atau lebih kelompok pembeli, yang masing-masing fungsi permintaannya memiliki elastisitas yang berbeda-beda.
3.      Penjual harus mempunyai kemampuan untuk menaikkan harga tanpa kehilangan seluruh konsumen.
Macam-macam diskriminasi harga
1.      Diskriminasi harga derajat I
Terjadi apabila monopolis dapat menjual produknya kepada konsumen pada tingkat harga maksimum sesuai dengan kesannggupan konsumen untuk membayarnya (willingness to pay). Tiap unit barang yang berbeda akan dikenakan harga yang berbeda pula, misalnya lukisan.
2.      Diskriminasi harga derajat  II
Monopolis akan menetapkan harga yang berbeda kelompok/sejumlah barang. Mmisalnya pada 5 pembelian pertama ditetapkan harga Rp 1000/unit, tetapi apabila konsumen membeli lagi maka unit berikutnya dikenakan harga yang lebih murah misalnya Rp 800/unit.
3.      Diskriminasi harga derajat  III
Monopolis menetapkan harga yang berbeda untuk pasar yang berbeda pada produk yang sama. Monopolis akan menentukan harga yang lebih tinggi di pasar yang memiliki permintaan yang lebih tidak elastis (inelastic).
Diskriminasi harga
                                                                                                        
P                                                             P          
                                                                            
                                                                                      P4                     
P1                                                                                    P3
                                                                                      P2
P2                                                                                    P1
                                                                                      P0
                                                                                       0
0                     Q1                Q2                   Q                   Q0       Q1       Q2       Q3       Q4          Q

a)                                                                     b)
Keterangan gambar :
          Dengan menetapkan diskriminasi harga, monopolis dapat meningkatkan pendapatan totalnya. Pada masing-masing harga yang ditetapkan yakni P0 dan P1, jumlah barang yang diminta adalah sebesar Q0 dan Q1.
Gambar (a) Monopolis menetapkan dua harga yakni P0 untuk unit pertama dan P1 untuk unit ke 2.
Gambar (b) Monopolis menetapkan 5 harga yakni P0, P1 dan P2, hingga P4 untuk masing-masing unit yang dijual. Bila produsen menetapkan tingkat harga yang berbeda pada setiap unit, maka diskriminasi harga menjadi sempurna.

Rangkuman
1.    Pasar monopoli adalah pasar pasar barang di mana hanya terdapat satu produsen dalam pasaran. Ciri penting lain dari perusahaan monopoli adalh: barang yang diproduksinya tidak mempunyai pengganti, hambatan untuk memasuki pasar sangat besar dan mempunyai kekuasaan yang besar untuk mempengaruhi harga.
2.    Monopoli adalah penjual tunggal , sehingga dalam suatu struktur pasar hanya terdapat satu perusahaan. Bentuk kurva permintaan monopoli memiliki kemiringan / slope yang negatif (sesuai dengan hukum permintaan) sehingga identik dengan kurva permintaan produk.
3.    Terewujudnya monopoli terutama disebabkan oleh salah satu  atau gabungan tiga faktor berikut: memiliki sumber daya yang unik/istimewa dan tidak dapat digantikan, dapat menikmati skala ekonomi hingga ke tingkat produksi yang sangat besar, dan peraturan pemerintah yang memberi hak eksklusif atau hak monopoli. Peraturan pemerintah yang mewujudkan monopoli adalah hak paten, hak cipta, dan hak usaha eksklusif.
4.    Kurva, TR, MR, dan DD=AR dalam perusahaan monopoli berbeda dengan di perusahaan yanng berada dalam pasar persaingan sempurna. Dalam monopoli kurva permintaan DD=AR menurun dari kiri-atas ke kanan-bawah kurva DD, Sehingga kurva TR berbentuk  U terbalik.
5.    Dalam monopoli perusahaan dapat menghadapi salah satu dari empat keadaan berikut: (i) memperoleh untung lebih normal, (ii) memperoleh untung normal, (iii) mengalami  kerugian tetapi dapat menutup biaya berubah, dan (iv) hasil penjualannya kurang dari biaya berubah. Dalam jangka panjang peusahaan monopoli akan terus beroperasi hanya apabila mendapat untung normal atau lebih normal.
6.    Berbeda dengan pasar persaingan sempurna, dalam monopoli tidak dapat ditentukan kurva penawaran perusahaan. Hal ini disebabkan karena tidak terdapat hubungan yang pasti antara tingkat harga dan kuantitas barang yang ditawarkan.
7.    Perusahaanmonopoli, untuk menambah keuntungan, selalu menjalankan kebijakan diskriminasi harga-yaitu menjual produksinya pada harga yang berlainan di dua pasar yang terpisah. Untuk dapat menjalankankegiatan diskriminasi harga, harus wujud hal berikut:
a)    Barang tidak dapat dipindahkan daari satu pasar ke pasar lain.
b)   Barang yang diproduksikan dapat dijual di dua pasar yang berbeda.
c)    Elastisitas permintaan di kedua-dua pasar berbeda.
d)   Biaya yang dikeluarkan tidak melebihi keuntungan tambahan yang diperoleh.
e)    Ciri pembeli di satu pasar berbeda dengan di pasar lain.
8.    Dalam pasar monopoli sering terjadi monopoli alamiahyaitu suatu perushaan tunggal yang mampu menurunkan biaya produksi per unit hingga ke tingkat produksi yang sangat tinggi. Di perusahaan monopoli seperti itu masyarakat akan memperoleh menfaat yang lebih besar apabila monopoli tersebut diatur kegiatannya agar memproduksi barang yang lebih banyak daripada tingkat produksi yang mewujudkan keuntungan yang paling maksimum kepada produsen. Kesejahteraan masyarakat akan dapat ditingkatkan apabila: (i) produksi dicapai pada ketika P = AC[-minimum, atau (ii) produksi dicapai pada ketika MC = memotong AR (dan menyebabkan MC = P).
9.    Kebaikan perusahaan monopoli adalah:
a)  Apabila menikmati skala ekonomi, biaya produksi lebih murah daripada di firma pasar persaingan sempurna, dan tingkat produksi lebih besar.
b)Mutu barang semakin meningkat dan harganya semakin murah apabila perusahaan terus-menerus melakukan pengembangan dan inovasi.
c)  Kesejahteraan masyarakat dapat ditingkatkan apabila monopoli dapat terus menghasilkan barang yang lebih murah dan lebih bermutu.
10.    Walau bagaimanapun, apabila perusahaan monopoli tidak berkembang, keburukan     berikut mungkin berlaku:
a) Harga barang lebih mahal dan tingkat produksi lebih rendah di pasar persaingan sempurna.
b)Barang yang dihasilkan tidak banyak mengalami perubahan.
c) Kesejahteraan masyarakat lebih buruk daripada yang diwujudkan oleh pasar persaingan sempurna.
11. Kurva permintaan pasar sama dengan kurva penghasilan rata-rata produsen, sedangkan kurva marginal revenue berada di bawah kurva penghasilan rata-ratanya.
12.Suatu perusahaan dapat menjadi monopolis karena berbagai faktor, seperti faktor ekonomi maupun faktor hukum. Faktor-faktor tersebut merupakan penghalang bagi produsenh baru untuk masuk ke dalam pasar tersebut (barrier to entry).
     Di samping itu monopoli cenderung untuk memperburuk distribusi pendapatan dalam masyarakat.





DAFTAR PUSTAKA
Kunawangsih, Tri P.2000.Pengantar Ekonomi Mikro.Jakarta Barat: LPFE Trisakti
Sukirno, Sadono. 2008.Mikro Ekonomi Teori Pengantar.Jakarta: RajaGrafindo Persada
Al-Malibari.Ekonomi Mikro Islami. Jakarta: RajaGrafindo



[1] Tri Kurnawangsih P, Pengantar Ekonomi Mikro, (Jakarta Barat: LPFE Trisakti, 2000) hlm. 195-196
[2] Ibid. Hlm. 197
[3] Al-Malibari.Ekonomi Mikro Islami. (Jakarta: RajaGrafindo) hlm. 174

Tidak ada komentar:

Posting Komentar